- Babinsa Koramil Serpong Gotong Royong Bantu Pelebaran Jalan di Masjid At Taqwa
- Awal 2025 BNN RI Ungkap Kasus Narkoba , Ada Tersangka WNA
- Dandim 0506/Tgr Monitoring Pengamanan Kunker Mendagri dan Mentri PKP
- Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia Siap Berkontribusi Maksimal Dalam Pengembangan Koperasi di Indonesia
- Kapolda Pimpin Sertijab Pamen di Polda Jatim, AKBP Arif Fazlurrahman Resmi Jabat Kapolres Blitar
- Kepada OJK, Kemenkop Serahkan Daftar Koperasi Sektor Jasa Keuangan
- Dukung UMKM Naik Kelas, Kementerian UMKM dan PNM siapkan UMKM Champion di Daerah
- Serka Wawan Koramil 01/Teluknaga Gelar Komsos Bersama BPP
- Danramil 12/Rajeg Dukung Ketahanan Pangan di Rajeg
- Eratnya TNI dan Rakyat: Babinsa Sukamanah Komsos dengan Tokoh Masyarakat
BP2MI Tempatkan 5 dari 117 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan untuk Bekerja di Sektor Services
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 5 pekerja migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan yang akan bekerja di sektor services (pelayan) di restoran atau rumah makan halal.
Pengiriman pekerja migran Indonesia itu sebagai salah satu upaya pemerintah Indonesia memperluas sektor pekerjaan untuk penempatan PMI di luar negeri. Khusus penempatan PMI yang bekerja sektor services merupakan respon pemerintah Indonesia atas permintaan Pemerintah Korea Selatan dan Jepang yang sebelumnya lebih fokus pada sektor manufaktur, perikanan, shipbuilding, dan kesehatan.
Sekretaris Utama (Sestama) BP2MI, Rinardi, menjelaskan, bahwa permintaan tenaga kerja untuk restoran dan rumah makan halal merupakan respon terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan dari negara-negara Muslim ke Korea Selatan dan Jepang. Dengan populasi Muslim yang signifikan di Indonesia, kedua negara tersebut tertarik untuk merekrut tenaga kerja dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ini.
Baca Lainnya :
- Babinsa Koramil Serpong Gotong Royong Bantu Pelebaran Jalan di Masjid At Taqwa
- Awal 2025 BNN RI Ungkap Kasus Narkoba , Ada Tersangka WNA
- Dandim 0506/Tgr Monitoring Pengamanan Kunker Mendagri dan Mentri PKP
- Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia Siap Berkontribusi Maksimal Dalam Pengembangan Koperasi di Indonesia
- Kapolda Pimpin Sertijab Pamen di Polda Jatim, AKBP Arif Fazlurrahman Resmi Jabat Kapolres Blitar
"Pada 1 September 2024 ini BP2MI memberangkatkan 117 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Lima dari mereka akan ditempatkan di sektor layanan, termasuk hotel dan restoran halal. Ini pengiriman PMI pertama ke sektor services ke Korea Selatan," papar Rinardi, usai melepas ratusan PMI di eL Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu sore (1/9/2024).
Selain mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi permintaan tenaga kerja, ungkap Rinardi, BP2MI juga saat ini sedang menjajaki kerja sama Goverment to Government (G to G) dengan sejumlah negara yang memang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.
"Saya kemarin baru pulang dari Kanada sama Jerman, kita menandatangani MOU, dan juga LOI, Letter of Intent. Mereka tuh berharap orang Indonesia bekerja ke negara mereka," imbuh Rinardi.
Kata Rinardi, uapya ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai pembukaan kerjasama G to G dengan 19 negara baru. Saat ini, kerjasama G to G telah terjalin dengan Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Jerman, dan BP2MI juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kanada.
Di Kanada, lanjut Rinardi, saat ini menghadapi krisis tenaga kerja di berbagai sektor, Indonesia dipandang sebagai penyedia potensial untuk sektor konstruksi, kesehatan, serta caregiver. BP2MI berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerjanya guna memenuhi kebutuhan ini, menggeser fokus dari sektor domestik ke sektor dengan keterampilan yang lebih tinggi.
"Jadi ini peluang kita besar, tapi kita juga menyiapkan kompetensinya. Nantinya kita tidak hanya mengurusi yang namanya pekerja kita ke Timur Tengah, yang umumnya adalah pekerja domestik, atau ART, tapi kita juga harus naik kelas (sektor baru) untuk bisa mengirimkan pekerja kita yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi," tandasnya. ** (Anton)