Setelah di Kudeta Militer, Presiden Gabon Ali Bongo meminta Rakyat Untuk Membuat Keributan

Keterangan Gambar : Presiden Gabon yang digulingkan, Ali Bongo Ondimba
MEGAPOLITANPOS.COM, Gabon- Presiden Gabon meminta bantuan setelah digulingkan dalam kudeta pertama di negaranya.
Presiden yang digulingkan tersebut meminta warga Gabon untuk ‘membuat keributan’ setelah upaya kudeta.
Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Gabon yang digulingkan, Ali Bongo Ondimba, telah meminta bantuan, beberapa jam setelah ia dijadikan tahanan rumah oleh anggota pengawal presidennya dalam upaya kudeta yang sedang berlangsung pada hari Rabu, (30/08/2023).
Baca Lainnya :
- Berdayakan Penyandang Disabilitas, PetroChina Jabung Gelar Pelatihan Menyulam dan Bordir Selama 5 Hari
- Desain Unik wondr by BNI Mendunia Hingga Raih Penghargaan iF Design Award 2025
- BNI Xpora Dukung Produsen Tempe Asal Bogor Tembus Ekspor ke 10 Negara
- Dukung Inklusi Keuangan, BNI Turut Meriahkan Hari Disabilitas Internasional 2024
- Kerajinan Tangan Indonesia Pikat Wisatawan di Provinsi Sinai Selatan Mesir
Bongo, yang mengonfirmasi penangkapannya dalam sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh Al Jazeera, menyerukan seruan kepada warga untuk “membuat keributan” setelah upaya kudeta. Dia mengatakan dia berada di istana presiden tetapi istri dan anak-anaknya ada di tempat lain dalam video tersebut.
Para pemimpin kudeta mengatakan keluarga dan dokternya menemaninya di rumahnya. Mereka tidak memberikan rincian apapun tentang kesehatannya.
Koresponden Al Jazeera di Dakar mengatakan orang-orang turun ke jalan di ibu kota Gabon, Libreville, merayakan dan mengibarkan bendera.
Muncul di saluran televisi pemerintah Gabon 24, para perwira yang mengatur kudeta tersebut mengatakan bahwa mereka mewakili seluruh kekuatan keamanan dan pertahanan di negara Afrika Tengah tersebut.
Mereka juga mengatakan hasil pemilu dibatalkan, semua perbatasan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut dan lembaga-lembaga negara dibubarkan.
Lembaga-lembaga negara yang mereka nyatakan dibubarkan antara lain pemerintah, senat, majelis nasional, mahkamah konstitusi, dan lembaga pemilu.
“Atas nama rakyat Gabon… kami telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim saat ini,” seorang petugas membacakan pernyataan bersama dengan lantang sementara sekitar selusin petugas lainnya berdiri diam di belakangnya dengan mengenakan seragam militer dan baret.
Para prajurit memperkenalkan diri mereka sebagai anggota “Komite Transisi dan Pemulihan Institusi”.(Reporter: Achmad Sholeh).
