Kericuhan Stadion Kanjuruhan Jadi Berita Headline di Luar Negeri

By Achmad Sholeh(Alek) 02 Okt 2022, 17:00:14 WIB Olahraga
Kericuhan Stadion Kanjuruhan Jadi  Berita Headline di Luar Negeri

Keterangan Gambar : Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.


megapolitanpos.com, Jakarta - Berita kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022, yang menewaskan 127 orang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, menjadi headline di sejumlah situs online luar negeri.

Dikutip dari tempo.co, Penggunaan gas air mata oleh polisi dalam kejadian itu menjadi sorotan. Banyak warganet di media sosial yang menyayangkan hal itu dan menganggap hal itu ikut memperburuk suasana dan menyebabkan banyak korban jatuh.

Laman The New York Times, Minggu, menuliskannya dengan judul Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead.

Baca Lainnya :

The Times of Indonesia, NYT melaporkan bahwa petugas keamanan berusaha membubarkan kerumunan dengan memukul dan menendang pendukung. Saat perkelahian pecah, pihak berwenang menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun.

Satu video dari tempat kejadian menunjukkan penonton melarikan diri dari awan gas air mata di lapangan. Outlet berita lokal mengatakan ribuan penggemar berjuang untuk bernapas dan beberapa akhirnya pingsan.

Portal berita top Inggris, The Guardian, menulis dengan judul More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match.

Disebutkan bahwa banyak korban terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan kepanikan di antara pendukung di Stadion Kanjuruhan.

Foxsports Australia menulis dengan judul More than 100 people dead, league suspended as football riot ends in disaster.

Persebaya menang 3-2 atas rival mereka Arema di Derby Jawa Timur, mendorong sejumlah besar pendukung menyerbu lapangan setelah peluit penuh waktu.

Polisi anti huru hara menanggapi dengan menggunakan gas air mata di dalam stadion, ketika rekaman menakutkan yang dibagikan di media sosial menunjukkan para penggemar memanjat pagar untuk menghindari asap.

Gas air mata membuat ribuan penggemar berjuang untuk bernapas, dengan banyak yang akhirnya pingsan.

Sejumlah media terkemuka lain, termasuk The Mirror dan The Sun juga menulis kerusuhan sepak bola dengan jumlah korban kedua terbanyak di dunia itu.

Korban tewas terbanyak dalam kerusuhan sepak bola terjadi di Stadion Nasional Peru di Lima pada 24 Mei 1964 sebanyak 326 orang.(AS/Net).




  • Dukung Asta Cita Prabowo Dalam Pengembangan SDM, BNI Angkat Potensi Atlet Muda Bulu Tangkis Indonesia

    🕔15:21:46, 21 Jan 2025
  • Kenapa STY di Pecat dan Tepatkah Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia ?

    🕔08:26:58, 08 Jan 2025
  • Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challenger and Women Series World Tour 2025

    🕔04:14:55, 24 Nov 2024
  • LJR Logistics Soccer Championship 2024, Memperkuat Sinergi dan Kebersamaan Bersama Pelanggan

    🕔13:17:44, 18 Nov 2024
  • Usai RDP Bersama Komisi X DPR RI, KORMI Akan Memperkuat Posisi Olahraga Masyarakat di Indonesia

    🕔00:08:12, 16 Nov 2024