- BNI Catat Kenaikan Tabungan Pegawai Hingga 12,9%, Topang Pencapaian Dana Murah Pada 2024
- Menteri UMKM Maman Abdurrahman Dorong Cerutu Khas Temanggung Tingkatkan Skala Produksi dan Pemasaran
- Sebagai Mitra Strategis Pemerintah, BNI Raih Penghargaan Bank Operasional Terbaik Pengelola Kas Negara
- Komsos, Sarana Babinsa Jalin Silaturahmi Bersama Warga Binaan
- Babinsa Koramil Setu Gotong Royong Bersihkan Saluran Air
- Janur Desak Proses Hukum Sejumlah Oknum Penerbit SHGB dan SHM Pagar Laut
- Dandim 1013 Muara Teweh Lepas Keberangkatan Anggota Satgas Mobile RI PNG
- Penasehat DWP Kementerian UMKM, Tina Maman Sebut Regenerasi dan Inovasi Jadi Kunci Kesuksesan Pengusaha UMKM
- Wujudkan Asta Cita Perkuat Sumber Daya Manusia, BNI Hadirkan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja
- Dukung Asta Cita Prabowo, Program BNI BUMI Tingkatkan Ekonomi Hijau
Kericuhan Stadion Kanjuruhan Jadi Berita Headline di Luar Negeri
Keterangan Gambar : Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.
megapolitanpos.com, Jakarta - Berita kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022, yang menewaskan 127 orang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, menjadi headline di sejumlah situs online luar negeri.
Dikutip dari tempo.co, Penggunaan gas air mata oleh polisi dalam kejadian itu menjadi sorotan. Banyak warganet di media sosial yang menyayangkan hal itu dan menganggap hal itu ikut memperburuk suasana dan menyebabkan banyak korban jatuh.
Laman The New York Times, Minggu, menuliskannya dengan judul Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead.
Baca Lainnya :
- Kenapa STY di Pecat dan Tepatkah Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia ?
- Tim Sepak bola putri Jakarta Siap Hadapi Jabar di Final
- Kingdom BC Wakili Kabupaten Tangerang Pada Kejurnas di Yogyakarta
- 2.086 Personel Gabungan TNI/Polri Siaga Amankan Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak
- Persikota Raih Gelar Juara Group, Dr Nurdin Doakan Bisa Juara Liga 3
The Times of Indonesia, NYT melaporkan bahwa petugas keamanan berusaha membubarkan kerumunan dengan memukul dan menendang pendukung. Saat perkelahian pecah, pihak berwenang menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun.
Satu video dari tempat kejadian menunjukkan penonton melarikan diri dari awan gas air mata di lapangan. Outlet berita lokal mengatakan ribuan penggemar berjuang untuk bernapas dan beberapa akhirnya pingsan.
Portal berita top Inggris, The Guardian, menulis dengan judul More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match.
Disebutkan bahwa banyak korban terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan kepanikan di antara pendukung di Stadion Kanjuruhan.
Foxsports Australia menulis dengan judul More than 100 people dead, league suspended as football riot ends in disaster.
Persebaya menang 3-2 atas rival mereka Arema di Derby Jawa Timur, mendorong sejumlah besar pendukung menyerbu lapangan setelah peluit penuh waktu.
Polisi anti huru hara menanggapi dengan menggunakan gas air mata di dalam stadion, ketika rekaman menakutkan yang dibagikan di media sosial menunjukkan para penggemar memanjat pagar untuk menghindari asap.
Gas air mata membuat ribuan penggemar berjuang untuk bernapas, dengan banyak yang akhirnya pingsan.
Sejumlah media terkemuka lain, termasuk The Mirror dan The Sun juga menulis kerusuhan sepak bola dengan jumlah korban kedua terbanyak di dunia itu.
Korban tewas terbanyak dalam kerusuhan sepak bola terjadi di Stadion Nasional Peru di Lima pada 24 Mei 1964 sebanyak 326 orang.(AS/Net).