- 6 Anggota Yanma Polri Jadi Tersangka Pengeroyokan 2 Matel di Kalibata Hingga Tewas
- Hasrat S. Ag Apresiasi Penyaluran Alat Berat untuk Enam Kecamatan di Barito Utara
- BNI Sabet Dua Penghargaan ARA 2024, Bukti Transparansi dan Tata Kelola Semakin Kuat
- Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Wamenkop Farida Perkuat Sinergikan Koperasi Milik Ormas Islam Masuk Ekosistem Kopdes Merah Putih
- Kemenkop Latih Mamak-Mamak Perajin Tenun NTT Untuk Berkoperasi
- KPUD Jakarta Rilis Jumlah Pemilih Menjadi 8.239.242 di Semester II 2025
- Kerusuhan Meletus di TMP Kalibata, Warung dan Kendaraan Dibakar Massa
- Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
Tampil di Dubai, Produk Alat Kesehatan Indonesia Berhasil Bukukan Potensi Transaksi USD 13,16 Juta

MEGAPOLITANPOS.COM, Dubai– Partisipasi Indonesia pada Pameran Arab Health 2024 berhasil mencatat potensi transaksi sebesar USD 13,16 juta, naik 43,83 persen dari nilai capaian transaksi tahun 2023. Pameran Arab Health 2024 merupakan pameran produk alat kesehatan terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Pameran tersebut berlangsung pada 29 Januari—1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC), Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).
“Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD 13,16 juta di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83 persen dari capaian transaksi tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 9,15 juta,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, dalam rilisnya, Selasa(06/02).
Baca Lainnya :
- Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan
- BNI Tegaskan Komitmen Antikorupsi pada Puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta
- Jejak Pendiri Bangsa 1947-1969: Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data dan Koperasi Sokoguru Perekonomian Nasional
- Wamenkop Farida Tegaskan Penguatan SDM Kopdes Merah Putih Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lokal
- Kementerian UMKM - Kemendag Tegaskan Komitmen Perkuat Pelindungan UMKM
Nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar USD 12,08 juta;
penandatanganan kontrak dagang antara PT Graha Tekno Medika dengan buyer Prancis sebesar USD 1,07 juta (EUR 1 juta); serta penandatanganan kontrak dagang antara PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dengan enam buyers yang berasal dari Qatar, PEA, Bahrain, Etiopia, Oman, dan Republik Ceko sebesar USD 825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.
Jenis produk yang paling banyak diminati buyer selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump). Adapun negara pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko,Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.
Menurut Didi, keikutsertaan Indonesia pada Pameran Arab Health merupakan salah satu upaya menangkap peluang terhadap permintaan alat kesehatan dunia. “Promosi produk alat kesehatan Indonesia melalui Pameran Arab Health 2024 di Dubai ini merupakan upaya merespons tren
permintaan pasar dunia terhadap alat kesehatan,” ungkap Didi.
Selama lima tahun terakhir (2019—2023) produk alat kesehatan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif yaitu rata-rata 4,56 persen per tahun. Pada 2023, industri alat kesehatan Indonesia telah tumbuh sebesar 6,83 persen. Sementara pada 2022, kinerja ekspor alat kesehatan Indonesia ke dunia juga mencatatkan pertumbuhan yang positif yakni sebesar 9,27
persen dibandingkan tahun 2021.
Sebanyak lebih dari 10.000 buyer internasional telah mengunjungi Paviliun Indonesia. Para buyer antara lain berasal dari berbagai negara seperti Persatuan Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia, Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, Mali, Sudan, Nigeria, Maroko, Rusia, Prancis, dan
Amerika Serikat.
Menurut Didi, peluang pasar global untuk alat kesehatan dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan revenue alat kesehatan global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,70 persen rata-rata per tahun pada 2024—2028, sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024—2032)diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun.
Didi menyatakan, Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan ekspor produk
Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya. “Upaya-upaya tersebut seperti promosi dagang; misi dagang; penjajakan bisnis (business matching); informasi pasar ekspor; serta
pemanfaatan perjanjian dagang, termasuk ke PEA melalui Indonesia-United Arab Emirates
Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA).
Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan Asia Selatan,” tutup Didi.(Reporter: Achmad Sholeh Alek)




.jpg)






.jpg)





