- MenKopUKM Usulkan Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor Untuk Antisipasi Penyelundupan Barang Ilegal
- Berkah Ramadhan 1444 H, Polres Blitar Distribusikan Bansos Kepada Masyarakat
- Walikota Blitar : Bazar Ramadhan 1444 H, Perangsang Mewujudkan Peningkatan UMKM
- Tak Kenal Maka Tak Sayang, Perdana Dandim 0501/JP Ambil Jam Komandan
- Kapolri Salurkan Bantuan Kemanusiaan, 500 Paket Sembako di Kota Tangerang
- Hari Pertama Menjabat Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan Melaksanakan Entry Briefing
- Bulan Puasa Rutin Babinsa Melaksanakan Kegiatan di Wilayah
- Bulan Ramadhan Tidak Menyurutkan Babinsa Lakukan Komsos Bersama Masyarakat
- Diduga Lahan Parkir Seluas 7800M² di Pasar Kemis Tidak Berijin
- BP2MI Berangkatkan 1 Pekerja Migran Indonesia ke Jerman sebagai Perawat dan 257 PMI Korea Selatan
Milad ke15, Adara Luncurkan Program TUNAS

Keterangan Gambar : Adara Relief Internasional (Adara) Luncurkan Program TUNAS
Megapolitanpos.com, Jakarta- Dalam rangka mendukung upaya Pemerintah dalam mempercepat penurunan Stunting, Adara Relief Internasional(ADARA) meluncurkan
Program TUNAS
(Turunkan Angka Stunting).
Program TUNAS diharapkan dapat menjadi katalisator dalam membantu masyarakat untuk melahirkan generasi yang sehat dengan gizi, pangan, dan sanitasi yang baik.
Dalam rangkaian peringatan Milad Adara ke 15 tahun, pada 6 Februari 2023 lalu, Adara mendistribusikan paket protein kepada 11 anak di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Lainnya :
- PWI Pusat Minta Polisi Segera Tangkap Para Pelaku Penganiayaan Wartawan0
- MenkopUKM Ingin Hilangkan Peran Tengkulak Melalui Koperasi0
- Pastikan Pasokan Aman, Kemendag Pantau Pendistribusian MINYAKITA di Pasar Beringharjo, Yogyakarta0
- Agenda Pemeriksaan Saksi, PN JakBar Gelar Sidang Lanjutan Terdakwa Irjen Teddy Minahasa0
- Rekonstruksi Bripda HS tidak di TKP, Keluarga Korban Kecewa0
" Kegiatan ini menjadi bagian dari perhatian Adara sebagai lembaga kemanusiaan peduli anak dan perempuan, juga sebagai upaya mendukung Pemerintah RI dalam menurunkan angka stunting," ujar Direktur Utama Adara, Sri Vira Chandra, belum lama ini.
Adara berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam menurunkan prevalensi stunting di
Indonesia dengan merilis program TUNAS (Turunkan Angka Stunting). Sejalan dengan
filosofi kata TUNAS yang merupakan bagian cikal bakal kehidupan pada tumbuhan, maka
program TUNAS ini diharapkan dapat menjadi katalisator dalam membantu masyarakat
untuk melahirkan generasi yang sehat dengan gizi, pangan, dan sanitasi yang baik.
Program TUNAS difokuskan pada pemenuhan gizi anak dan ibu hamil, pembangunan
sumur untuk memudahkan akses air bersih, serta pembangunan fasilitas mandi cuci
dan kakus (MCK). Bantuan yang diberikan kepada masyarakat dipastikan tepat sasaran dan berdampak positif pada program pemerintah.
untuk diketahui, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Berdasarkan grafik pertumbuhan WHO, kondisi stunting pada seorang anak ditandai dengan tinggi dan berat badannya berada di bawah standar deviasi (SD) yang telah ditetapkan, atau kurang dari ketinggian dan berat normal anak seusianya (2015).
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak terhambat. Bahkan pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 21,6% pada 2022 menjadi 14% pada 2024.
Desa Waru Jaya menjadi salah satu wilayah cakupan Adara setelah program ini dirilis.
Intervensi gizi spesifik dilakukan terhadap 11 anak yang tinggi badan atau panjang
badan menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median kurva standar pertumbuhan anak WHO.
Data ini diperoleh dengan bekerja sama antara Tim Penggerak PKK Desa Waru Jaya, Tim Posyandu Flamboyan, dan Kader Pembangunan Masyarakat (KPM).
Bantuan yang diberikan berupa pemberian asupan gizi protein hewani seperti telur,
daging ayam, dan daging sapi, yang dapat diolah menjadi makanan bergizi.
Kurangnya asupan protein hewani merupakan salah satu faktor penyebab stunting seperti yang dialami oleh Sinta (22), ibu dari 2 anak yang masih dalam masa 1000 HPK dari Desa Waru Jaya. Sinta menikah pada usia muda dengan jarak antara anak pertama dan kedua kurang dari dua tahun.
Akibat kurangnya wawasan tentang pentingnya
kesehatan anak, menyebabkan berat badan anaknya tidak mencapai standar
pertumbuhan anak.
Kelahiran anak dari perempuan remaja berusia di bawah 19 tahun dapat beresiko anak mengalami stunting. Menurut studi organisasi kesehatan dunia (WHO) di Indonesia
menyebutkan salah satu penyebab masalah stunting di Indonesia adalah tingginya angka anak yang lahir dari ibu di bawah 19 tahun dan jarak kelahiran terlalu dekat.
Laporan penelitian menyebutkan sekitar 1.220.900 anak Indonesia mengalami
pernikahan dini. (Puspensos, 2022).
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa pengaturan jarak kelahiran berpengaruh
signifikan terhadap stunting pada anak.
WHO merekomendasikan agar jarak satu anak
dengan anak setelahnya adalah minimal dua tahun sembilan bulan. Periode emas anak
sudah dimulai sejak janin terbentuk sampai kemudian lahir, terutama hingga usia dua
tahun.
Sanitasi secara tidak langsung juga mempengaruhi gizi anak. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada anak seperti diare dan kecacingan yang
dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini
terjadi dalam waktu lama dapat mengakibatkan masalah stunting.
" Adara berupaya menjadi salah satu bagian penting yang melakukan aksi nyata
pencegahan stunting dalam kehidupan bermasyarakat serta percepatan penurunan
angka stunting di Indonesia demi mewujudkan cita-cita mulia Indonesia Layak Anak (IDOLA) Tahun 2030 dan Indonesia Emas Tahun 2045," kata Sri Vira.
Oleh karena itu, Adara
membangun sinergi dengan KemenPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Yayasan Lumbung
Pangan Indonesia (Foodbank of Indonesia), " agar tujuan bersama ini bisa tercapai," tutup Sri Vira. (ASl/Red/MP).
