Gerakan Pangan Murah Digelar di Kementan, 43 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan

By Johan MP 30 Agu 2025, 16:19:43 WIB DKI Jakarta
Gerakan Pangan Murah Digelar di Kementan, 43 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan

Keterangan Gambar : Gerakan Pangan Murah Digelar di Kementan, 43 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta – Pemerintah Indonesia menggelontorkan sekitar 43.665 ton beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) secara serentak pada Sabtu (30/8/2025) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini berpusat di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, dan tersebar di ribuan titik seluruh Indonesia. Ini merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton untuk periode Juli-Desember 2025.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa GPM dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang sebelumnya bergejolak. Gerakan ini merupakan sinergi Kementerian Koordinasi Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pos Indonesia, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), ID Food, dan PT Perkebunan Nasional.

"Kami ingin membangun ekosistem pangan yang sehat yang selama ini terjadi anomali di mana-mana. Gerakan pangan murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilisasi pangan khususnya beras agar terjangkau dan dapat diakses masyarakat dengan harga yang baik," kata Mentan Amran saat Gerakan Pangan Murah Serentak Beras dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Baca Lainnya :

Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan  harga Rp 60.000 untuk kemasan 5 kilogram. Penyaluran beras SPHP menjangkau 4.320 titik kecamatan di 38 provinsi. Selain itu, distribusi juga diperkuat melalui kerja sama lintas sektor, yakni 414 titik distribusi bersama Polri, 449 titik bersama TNI, 129 titik melalui jaringan BUMN, serta 415 titik distribusi lainnya.

Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengemukakan bahwa gerakan pangan murah dilakukan untuk memastikan stabilitas untuk keterjangkauan harga dan menjaga inflasi.

"Gerakan ini sangat strategis untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga stabil di seluruh lapisan masyarakat. GPM menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengapresiasi gerakan stabilisasi harga pangan ini. Ia mendukung penuh dan siap mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk melaksanakan gerakan pangan murah.

"Operasi pangan yang sebelumnya dilakukan telah memberikan hasil yang baik. Data 4 minggu lalu menunjukkan terdapat kenaikan harga beras di 233 kabupaten/kota. Kemudian per Senin kemarin saat rapat inflasi, itu kenaikan turun menjadi 200 daerah. Artinya gerakan stabilitas harga pangan murah menggunakan stok Bulog cara yang sudah paling tepat," jelasnya.

Sementara, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyampaikan apresiasi atas sinergi berbagai pihak untuk menjaga stabilisasi harga pangan.

"Kami sampaikan apresiasi tinggi atas gerkaan yang rutin dilakukan ini. Semoga ketersediaan dan harga selalu aman," pungkasnya.(*/Anton)




  • OKK PWI Jaya Angkatan XXIII Tahun 2025, dengan Sistem Penilaian Baru bagi Seluruh Calon Anggota

    🕔00:00:41, 19 Nov 2025
  • Kapolda Metro Jaya Ungkap Tujuan Pembentukan Polisi Siswa Keamanan Sekolah

    🕔11:25:05, 18 Nov 2025
  • Rakorendal BNPP 2025: Wujudkan Kawasan Perbatasan yang Tangguh, Mandiri dan Sejahtera

    🕔16:22:34, 18 Nov 2025
  • KPU dan Akademisi Soroti Tantangan E-Counting, Kepercayaan Publik Jadi Faktor Penentu

    🕔00:08:25, 13 Nov 2025
  • Anggota DPR Habiburokhman Apresiasi Polri Ungkap Kasus Penculikan Balita Bilqis

    🕔21:00:15, 11 Nov 2025