MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Setelah melalui Musyawarah Wilayah Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Timur pada Rabu ( 24/09/25 ) di Grahadi Surabaya akhirnya forum membulatkan suara untuk menunjuk Slamet Sutanto kembali menjabat sebagai Ketua Dekopinwil Jawa Timur periode lima tahun ke depan 2025 -  2030.

Slamet Sutanto secara aklamasi dipercaya menahkodai wadah perkoperasian di Jawa Timur yang selama ini telah berjuang secara maksimal berusaha agar Koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa ini tetap eksis dalam sejalan dengan dinamika perkembangan zaman. 

Baca Lainnya :

• Pelayanan BPKB Ditlantas Polda Metro Dapat Pujian dari Warga, Dinilai Cepat dan Ramah
• KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka, Diduga Minta Jatah Preman Rp 7 Miliar dari Proyek Jalan
• Pedagang Mengeluh, Kios Terhalang Tumpukan Tanah Galian Drainase
• M.Rifa\'i Pimpin Paripurna, Penyampain Bupati Tentang Nota Keuangan dan Raperda APBD 2026
• Bayu Setyo Kuncoro Dari Panggung Politik ke Ladang Melon

Atas terpilihnya kembali Slamet Sutanto yang asli orang Blitar ini, Ketua Dekopinda Kabupaten Blitar Tuti Komaryati menyampaikan ucapan selamat mengemban tugas kepada Slamet Sutanto sebagai Ketua Dekopinwil Jawa Timur semoga ke depan koperasi di Jawa Timur akan semakin berjaya. 

"Kami sangat menggaris bawahi pesan Gubernur Jawa Timur dan Menteri Koperasi yang mendorong agar Ketua Dekopinwil mampu mendorong  Koperasi Merah Putih di daerah berjalan lancar, kami struktur di bawah akan menjaga amanah itu bersama Pak Slamet Sutanto yang juga orang Blitar asli," Ungkap Tuti

Tuti Komaryati juga menyampaikan Dekopinwil merupakan wadah organisasi gerakan koperasi di tingkat provinsi. dimana Dekopinwil berfungsi untuk menjalankan dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan koperasi di seluruh provinsi di Indonesia.

"Kami seluruh ketua Dekopinda sepakat untuk melaksanakan amanah mentri dan Gubernur, bagaimana agar Koperasi Merah Putih di Jawa Timur menjadi contoh dan barometer kesuksesan bagi Insan Perkoperasian di Indonesia, dan ini adalah tantangan bagi kami yang harus terwujud," Tuturnya. 

Musywil Dekopin Jawa Timur dibuka Menteri Koperasi Ferry Yuliantono bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum DPP Dekopin  Bambang Haryadi. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan dari 8.484 desa dan kelurahan di Jawa Timur, semuanya sudah memiliki Koperasi yang berbadan hukum. Bahkan ada desa dengan lebih dari satu koperasi,” tegas Khofifah disela acara pembukaan.

Khofifah juga menyinggung keberhasilan Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) yang mampu mengakuisisi aset peninggalan Belanda. “Kareb membuktikan koperasi bisa tumbuh sebagai kekuatan ekonomi nyata,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa koperasi dan UMKM telah menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Namun, tantangan ke depan menuntut penguatan kelembagaan dan kapasitas manusia. Karena itu, ia mendorong revitalisasi Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) agar SDM koperasi semakin profesional dan siap menghadapi sistem ekonomi modern.

“Pemerintah provinsi juga menyiapkan terobosan dalam hal logistik. Dukungan anggaran serta kerja sama dengan perbankan Himbara sedang digodok untuk mempercepat distribusi kebutuhan ke koperasi. Tetapi, Khofifah mengingatkan bahwa sistem perdagangan menuntut kedisiplinan,” tandas Khofifah.

Menteri Koperasi Ferry Yuliantono menyatakan dalam 10 tahun terakhir posisi Dekopin jauh ketinggalan dibanding Koperasi lainnya atau badan usaha lainnya seperti UMKM. Apalagi dari sisi aset sangat ketinggalan. Baru setelah Presiden Prabowo ini Dekopin  mulai bergerak lagi.

Munculnya Koperasi Merah Putih yang menjadi program Presiden akan mampu membangkitkan Dekopin. ” Kami lebih tepat menyebutnya sebuah gerakan Negara yang dilakukan secara gotong royong. Ini bukan tanggung jawab Kementerian saja tapi juga masyarakat melalui Dekopin.

Slamet Sutanto dalam laporannya mengaku sangat terharu lantaran Musywil Dekopin   berlangsung ditempat yang sangat terhormat di Gedung Negara Grahadi.l. “Saya tidak pernah pidato sampai menangis. Tapi saya sekarang benar benar menangis, kami sangat tersanjung,” pungkas Slamet.(za/mp)