Pemerintah Targetkan Bangun 5000 Pasar Tradisional Hingga 2019
Peluang Usaha Senin 14 Desember 2015 | 03:58 WIB
MAKASSAR, megapolitanpos.com - Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pemerintah kota/kabupaten untuk membangun pasar tradisional lebih banyak. Karena diyakini akan terjadinya pemerataan kesejahteraan, sehingga gini rasio atau tingkat kesenjangan kesejahteraan semakin mengecil.
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, membangun pasar tradisional merupakan implementasi program kerja Kabinet Kerja pemerintahan presiden Jokowi, dengan memperbanyak pasar tradisional minimal dapat terealisasi sebanyak 5000 pasar tradisional hingga 2019.
Pembangunan pasar, lanjut Puspayoga, juga merupakan jawaban dan solusi dalam menghadapi tantangan dan kendala yang selama ini dihadapi usaha mikro atau para pedagang yang kesulitan dalam akses pasar dan ketersediaan tempat usaha yang layak.
Untuk itu, Puspayoga meminta agar pengelola pasar tradisionil adalah koperasi. Sehingga ini menjadi tantangan dan sekaligus harapan agar koperasi bisa mengelola pasar rakyat dengan baik.
"Adanya semangat dagang yang tinggi, menjadi perlunya pasar diperbanyak. Karena ini wujud ekonomi kerakyatan dan perwujudan UUD 45 pasal 33. Dimana ekonomi itu brsifat gotong royong sehingga pendapatan dinikmati bersama, tidak individu. Kesenjangan kaya miskin tidak bisa memberi kesejahteraan," ungkap Puspayoga dalam sambutan acara peresmian Pemanfaatan Pasar Tradisional Aeng Toa, Takalar, Makassar, pada Senin (14/12).
Ironisnya, lanjut dia, kontribusi koperasi melalui PBB sumbangan pada perekonomian nasional baru 1,7 persen. Padahal jumlah koperasi kita terbanyak di dunia sebanyak 209 ribu. "Karena itu dalam program reformasi total koperasi, dilakukan pada kualitas baru kuantitas. Kita sudah banyak hapus koperasi-koperasi papan nama dan yang berkualitas diberikan Nomor induk koperasi atau NIK. Sehingga nanti kontribusi PBB koperasi minimal bisa sama dengan UKM yang mencapai 86 persen saat ini," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Takalar, Burhanuddin mengatakan, pengembangan koperasi di wilayahnya dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Dari 3000 menjadi 5000. Anggotanya malah bertambah signifikan dari 309 ribu orang meningkat drastis sampai 554 ribu, dengan volume usaha Rp 200 miliar, terakhir Rp 400 miliar. Dimana potensi utama rumput laut, jagung kuning, beras, dan lain-lain.